Gereja sebagai suatu tempat peribatan menjadi episentrum bagi berkumpulnya umat. Namun dalam kondisinya kini semua aktifitas dan kegiatan yang berkaitan dengan tempat tersebut menjadi tidak sama lagi dalam penerapan aktifitasnya dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia hingga saat ini. Tidak
terkecuali juga pandemi ini melanda kota/kab Tangerang di mana di ada terletak salah satu rumah ibadah yakni Gereja St. Gregorius Agung dengan kepadatan sekitar 7000 lebih umat. Gereja yang dari dulu hingga kini menjadi suatu tempat yang sakral yang dipergunakan umat untuk memenuhi kebutuhan spiritualitasnya. Fenomena pandemi Covid-19 ini mendadak menghentikan semua kegiatan, aktifitas, dan harus ditutupnya sarana memenuhi kebutuhan spiritualitas tersebut. Padahal dengan melakukan ibadah di gereja dengan suasana ruang yang sudah terbangun secara sakral akan sangat mampu mencapai pemenuhan umat terhadap kebutuhan spiritualitasnya baik secara individual maupun komunal. Namun setelah dilakukan identifikasi dan dilakukan survey ternyata kondisi Gereja St. Gregorius Agung ini belum optimal untuk menerapkan dan bagaimana ruang ibadah yang ada saat ini belum memenuhi elemen sakralitas yang biasanya dihadirkan dalam setiap gereja. Ketersediaan ruang yang layak untuk mengedepankan aktifitas ruang pun dirasa masih belum optimal saat ini. Maka dari itu proyek perancangan ulang Gereja St. Gregorius Agung dengan pendekatan Psikologi Ruang ini guna merespon kebutuhan suasana ruang yang ingin dihadirkan dan terhadap adanya aktifitas didalamnya. Desain yang digunakan juga akan menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19. Penerapan desain ini diharapkan mampu membuat umat atau pengguna bisa merasakan suasana yang baru dan lebih merasa nyaman dan aman.