Fortuna merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang fashion
dengan memproduksi dan menjual produk Kain Tenun Ikat Bali. Kontribusi
penjualan terbesar Fortuna sampai saat ini yaitu penjualan melalui offline karena
penjualan melalui online masih dirasa kurang, hal tersebut dikarenakan jumlah
rata-rata penjualan melalui online hanya 15 unit perbulannya. Dalam melakukan
penjualan pihak Fortuna perlu untuk melihat pesaingnya, jika dilihat dari jumlah
followers Instagram, Fortuna memiliki followers yang sangat sedikit dibandingkan
dengan kompetitornya. Hal tersebut juga mengindikasi kurangnya awareness
masyarakat terhadap Fortuna. Menciptakan awareness serta pengetahuan
mengenai produk dapat dilakukan melalui komunikasi pemasaran. Fortuna telah
menerapkan enam bauran komunikasi pemasaran dari delapan bauran komunikasi
yang ada namun belum diterapkan secara optimal. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan volume penjualan yang cenderung mengalami penurunan dan tidak
memenuhi target penjualan pada bulan November 2019 hingga Agustus 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan program komunikasi
pemasaran menggunakan metode benchmarking dan tool Analytical Hierarchy
Process (AHP). Pengolahan data untuk menentukan partner benchmark terpilih
menggunakan tool AHP. Metode benchmarking dilakukan untuk mengetahui gap
program komunikasi pemasaran Fortuna dengan partner benchmark terpilih.
Analisis gap kemudian akan dikembangkan menjadi atribut kebutuhan. Pada
penelitian ini dihasilkan 15 atribut kebutuhan yang dijadikan acuan dalam
merancang rekomendasi perbaikan program komunikasi pemasaran untuk
Fortuna.
Kata Kunci: Program Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Analytical
Hierarchy Process (AHP)