Defect lubang samping merupakan jenis defect dominan yang ditemukan pada nipple injection di CV. Wijaya Tehnik. Dari 3 jenis defect, lubang samping tersumbat memiliki persentase defect tertinggi (52.63%). Terjadinya defect dipengaruhi oleh faktor method karena perusahaan belum menerapkan metode preventive maintenance terhadap mesin molding sehingga operator tidak mengetahui kerusakan komponen dalam mesin molding saat mesin beroperasi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis dan perbaikan untuk mencegah terjadinya defect dengan menggunakan metode pada maintenance.
Dengan adanya permasalahan, maka perlu dilakukan perbaikan yang bertujuan untuk memberikan usulan terkait interval waktu preventive maintenance yang berguna sebagai jadwal untuk dilakukannya pemeliharaan mesin molding di CV. Wijaya Tehnik. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM).
Hasil yang diperoleh dari pengukuran menggunakan metode RCM yaitu kebijakan preventive maintenance 2 scheduled on-condition dimana perhitungan interval waktu perawatan yaitu setengah dari MTTF sehingga diperoleh interval waktu maintenance terhadap mesin molding..
Penelitian merekomendasikan sesuai hasil pengukuran dengan metode RCM yaitu untuk pengecekan berkala pada bengkoknya pins cavity/ejector pins adalah 374 jam sekali dan untuk pengecekan berkala pada mould adalah 385 jam sekali.
Kata Kunci : Reliability Centered Maintenance, scheduled on-condition, defect, nipple injection, Preventive Maintenance