Kopi warga merupakan sebuah usaha speciality coffee yang dibentuk pada awal tahun 2019 di Kota Bandung Jawa Barat. Kopi Warga selama ini menjual biji kopi hasil kebun sendiri yang berada di gunung wayang panganlengan. Untuk memproses sangrai biji kopi Kopi Warga masih menggunakan jasa pihak ketiga. Permasalahan nya yaitu terletak pada pengeluaran biaya yang cukup mahal dan waktu produksi dari pengiriman sampai jadi sebuah produk yang cukup lama. Maka pada tahun 2021 pemilik perusahaan berencana untuk menambah investasi mesin roasting yang bertujuan untuk mengurangi biaya dan memotong waktu proses produksi. Oleh karena rencana tersebut dilakukanlah penelitian analisis kelayakan dengan menganalisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek finansial. Metode yang digunakan untuk melihat kelayakan tersebut adalah NPV, IRR, dan PBP. Dan juga akan dilakukan perhitungan analisis Incremental dan terakhir analisis sensitivitas. Hasil dari perhitungan analisis kelayakan eksisting untuk masing-masing metode yaitu NPV dengan nilai Rp. 17,439,765.- PBP dengan nilai 3.9006 dan IRR dengan nilai 27%. Hasil perhitungan analisis kelayakan usulan penambahan mesin roasting untuk masing-masing metode yaitu NPV dengan nilai Rp. 29,539,074 PBP dengan nilai 3,8805 dan IRR dengan nilai 24%. Kedua alternatif tersebut layak untuk dijalankan. Lalu analisi incremental didapatkan bahwa usulan alternatif penambahan mesin roasting adalah yang paling baik dengan nilai IRR 21% yang dimana hasil incremental cost adalah jika nilai IRR > MARR maka alternatif yang dipilih adalah alternatif yang memeiliki nilai investasi terbesar. Analisis sensitivitas yang dihasilkan adalah besar nilai kenaikan untuk biaya material akan sensitif pada 11,9% dengan batas atas positif sebesar 11% dan batas negatif sebesar 12%
Kata kunci: Analisis kelayakan, NPV, IRR, PBP, Analisis Sensitivitas, Incremental Cost.?