Sekarang kita sedang berada pada masa industri 4.0 dimana semua bidang produksi sudah bisa dibilang masuk ke sistem otomatis. Salah satu contoh metode dalam percetakan suatu alat yang sering digunakan yaitu adalah 3D printing. Dalam mencatak suatu alat atau benda tertentu, 3D printing mestinya dapat dihunakan dalam mencetak alat-alat telekomunikasi. Hal ini dapat berpengaruh terhadap pembuatan alat telekomunikasi sebelumnya yang pembuatanya secara manual.
Pada penelitian sebelumnya rectangular waveguide yang dibuat dengan metode 3D printing menggunakan bahan logam berisi udara yang disebut MPRW (Metal Pipe Rectangular Waveguides). Pada penelitian selanjutnya untuk menambah referensi keilmuan dan mengeksplorasi bahan maka akan digunakan bahan plastik untuk pembuatan rectangular waveguide agar meminimalisir harga. Pada penelitian Tugas Akhir ini dirancang rectangular waveguide menggunakan metode 3D printing dengan bahan penyusun dari plastik jenis polylatic acid.
Perancangan rectangular waveguide pada tugas akhir ini menggunakan mode TE10 yang artinya menggunakan orde m=1, n=0. Diameter rectangular waveguide adalah a = 62 mm, b = 20 mm, dan panjangnya 124 mm. Ketebalan rectangular waveguide adalah 0,5 mm. Dengan frekuensi cutoff 2,41 GHz, rectangular waveguide ini hanya efektif melewatkan sinyal pada hasil simulasi 2,7-3,35 GHz dengan bandwidth 640 Mhz. Nilai VSWR terendah yang diperoleh dari simulasi konvensional adalah 1,1 pada frekuensi 3 GHz. Nilai impedansi tertinggi diperoleh dari realisasi 3D printing yaitu 118,95 ?. Sedangkan nilai impedansi terendah diperoleh sebesar 30,57 ?. Panjang gelombang rata-rata dalam rectangular waveguide adalah 0,15 m. Impedansi karakteristik pada saluran transmisi rectangular waveguide ini memiliki nilai rata-rata 176 ?. Nilai rata-rata rugi-rugi dielektrik dari penelitian ini adalah 1,78×10^10 dB/m dan nilai rata-rata loss permukaan kulit adalah 0,01452 ?/m.