Streaming network telemetry adalah pendekatan baru untuk memantau kondisi jaringan,
menggunakan metode pushing “push the data” dimana perangkat sebagai agent mengirimkan
data terus menerus secara realtime ke platform terpusat dan menggunakan teknologi SDN
dengan pendekatan bottom-up programming, tools yang biasa digunakan adalah NetFlow
atau sFlow, namun karena streaming sehingga mengakibatkan size overhead yang tinggi dan
metode bottom-up terbatas hanya pada fitur yang disediakan (fixes table, pipelines, match
fields), sedangkan kebutuhan operator semakin kompleks, seperti end-to-end visualization.
Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan In-band Network Telemetry
(INT), dengan menyisipkan sejumlah kecil informasi (INT header) langsung ke dalam paket
yang melewati perangkat jaringan berdasarkan flows, packet, protocols, sampai high-level
names. Dengan begitu memungkinkan untuk end-to-end visualization. Metode top-down
programming memungkinkan adanya INT dan menggunakan pemograman Bahasa P4.
Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini, P4-INT dapat mengurangi storage
overhead dibandingkan dengan sFlow-RT dan port-mirroring, namun jika hanya ada satu
trafik lebih baik menggunakan sFlow-RT. Pada P4-INT setiap paket yang lewat perangkat
jaringan akan ditambahkan header INT sehingga menimbulkan protocol overhead, walaupun
pada P4-INT terdapat protocol overhead, hal tersebut memungkinkan adanya hop latency
untuk end-to-end visualization