Abipraya Ubud menjadi salah satu penginapan yang terdampak pada masa pandemi COVID19 (coronavirus disease 2019). Penginapan ini merupakan penginapan lokal yang mempunyai potensial untuk bersaing dengan penginapan internasional diwilayah sekitarnya. Pemilik Abipraya Ubud merancang sebuah inovasi dengan melakukan kegiatan seni menjadi bentuk solusi untuk meningkatkan pendapatan penginapan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Selanjutnya akan di analisis dengan analisis observasi dan analisis wawancara. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, penginapan ini memiliki keterbatasan yaitu kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan inovasi tersebut. Dan pada saat ini, dalam sebuah tempat atau saat melakukan kegiatan ada ketentuan kapasitas jumlah orang dalam satu tempat agar tidak terjadi kerumunan. Hasil penelitian ini memberikan solusi melalui perancangan grafis agar pengunjung lebih mandiri saat mengikuti kegiatan seni tersebut. Contohnya merancang Environmental Graphic Design (EGD) dan digitalisasi dengan berbagai media tambahan agar lebih informatif, karena konsep perancangan ini self service. Perancangan ini dapat memberikan ketersedian sarana informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhakan dan bisa menjadi identitas baru untuk penginapan ini.