Adanya perkembangan dan meningkatnya penggunaan internet di Indonesia merupakan sebuah peluang bagi perbankan untuk menyediakan layanan perbankan yang dapat diakses di smartphone pribadi nasabah, yaitu mobile banking. Namun pada praktik sehari-harinya pengguna mobile banking masih lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah nasabahnya, dan belum merata di seluruh penjuru Indonesia termasuk di Jawa Tengah yang terhitung sangat rendah dan berlawanan dengan adanya pengurangan jumlah kantor bank umum untuk peralihan Layanan Keuangan Digital (LKD).
Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui faktor yang dapat berpengaruh pada minat nasabah bank di Jawa Tengah untuk melakukan adopsi mobile banking menggunakan model UTAUT dengan moderator budaya (culture). Survei yang dilakukan memperoleh sebanyak 301 responden sehingga teknik untuk sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling, yaitu kuota dengan teknik analisis data PLS-SEM yang mengandalkan software WarpPLS 7.0.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor yang memiliki pengaruh minat nasabah bank di Jawa Tengah dalam melakukan adopsi mobile banking secara berurutan adalah Performance Expectancy, Effort Expectancy, Perceived Cost, Social Influence, Perceived Risk, dan Perceived Trust. Behavioral Intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Usage Behaviour. Kemudian variabel moderator budaya Power Distance memperkuat hubungan Behavioral Intention dan Usage Behaviour.