Kemampuan berbahasa merupakan salah satu faktor tumbuh kembang anak. Normalnya seorang anak mulai bisa mengomunikasikan sesuatu pada usia 6-12 bulan. Jika telah lewat dari usia tersebut, ada kemungkinan seorang anak memiliki gangguan wicara dan membutuhkan terapi khusus. Dalam pelaksanaannya, anak dengan gangguan wicara memerlukan alat bantu komunikasi. Media tersebut memang sudah ada, namun seringkali kurang menarik secara visual dan tidak berkonsep sehingga berdampak pada efektifitas terapi yang hanya bergantung pada terapis saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang alat bantu komunikasi yang interaktif bagi anak berkebutuhan khusus dengan gangguan wicara. Metode pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan mengobservasi target sasaran, melakukan wawancara terhadap terapis wicara; dokter tumbuh kembang anak di Rainbow Castle; dan pakar di bidang desain grafis, melakukan survei terhadap orang tua, dan studi literatur dengan mengkaji jurnal/buku. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode matriks perbandingan untuk mendapatkan perbandingan secara visual. Hasil kajian data ini digunakan sebagai landasan perancangan boardgame untuk mencapai tujuan penelitian dan diharapkan dapat membantu anak berkebutuhan khusus untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Kata Kunci: Alat Bantu Wicara, Komunikasi Non-Verbal, Boardgame, Anak Berkebutuhan Khusus