Penyebaran virus COVID-19 telah menjadi ancaman kesehatan global terbesar sejak awal tahun 2020. Virus COVID-19 saat ini telah menyebar ke seluruh negara termasuk Indonesia dan menjadi pandemi. Tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 masih terus berlangsung di Indonesia. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat secepatnya dan seefektif mungkin mampu menekan angka kenaikan jumlah kasus positif COVID-19.
Dalam penelitian ini digunakan jumlah kasus positif COVID-19 di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, khusunya di wilayah Jakarta Utara. DKI Jakarta dipilih sebagai sampel studi karena merupakan salah satu episentrum penyebaran COVID-19 yang tertinggi di Indonesia. Data aktual kasus positif COVID-19 diperoleh dengan menggunakan program aplikasi minitab 18 dimana data jumlah kasus positif COVID-19 didapatkan dari Jakarta Smart City (JSC). Evaluasi dilakukan dengan mengolah data angka kasus positif COVID-19 pada tanggal 10 bulan Mei tahun 2021 hingga seterusnya. Penggunaan minitab 18 bertujuan untuk membandingkan hasil prediksi yang dihasilkan dengan hasil prediksi yang diolah menggunakan bahasa pemrograman python.
Data tersebut selanjutnya dianalisis untuk memprediksi kasus positif COVID-19 untuk sehari mendatang menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengambil suatu kebijakan berdasarkan hasil prediksi melalui aplikasi berbasis website dengan mendapatkan pola atau model dari data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Dari kedua model runtun waktu yang digunakan dalam meramalkan prediksi kasus positif COVID-19 di Jakarta dengan perbandingan hasil data olah minitab 18 dan python dengan jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta Utara. Pada tanggal 28 Juli 2021 dengan menggunakan minitab 18 diperoleh sebanyak 437,124 kasus positif COVID-19 dan python sebanyak 774,206 kasus positif COVID-19.
Kata Kunci: Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), COVID-19, minitab 18, Jakarta, Prediksi.