Satelit nano adalah sebuah satelit kecil dengan bobot kurang dari 10 g. Salah
satu jenis satelit nano adalah cubesat 1U yang berukuran (10 x 10 x 10) cm3
. Saat mengorbit bumi, satelit nano memiliki dua kondisi, yaitu waktu terang dan waktu
gerhana. Waktu gerhana adalah suatu kondisi dimana satelit tidak mendapat cahaya
matahari yang cukup, sedangkan sumber energi utama satelit adalah cahaya matahari.
Hal ini mengakibatkan satelit kekurangan daya dan tidak mampu menjalankan misinya
dengan optimal. Solusi dari masalah ini adalah sebuah baterai yang mampu
menyimpan energi ketika waktu terang dan menggantikan panel surya sebagai sumber
catu daya ketika waktu gerhana.
Tugas akhir ini akan merancang sebuah sistem pengisian dan pensogongan
baterai pada catu daya satelit nano dengan memafaatkan sebuah IC Battery charger.
IC Battery charger memiliki fitur power path yang menentukan sumber catu daya
satelit saat waktu terang dan waktu gerhana. Sistem pengisian baterai dilengkapi
dengan fitur float Voltage untuk menjaga baterai agar tetap pada kapasitas maksimum
baterai, temperature monitoring untuk menjaga suhu baterai dan minimum input
Voltage untuk menghindari tegangan jatuh. Sistem pengosongan baterai memiliki fitur
under Voltage protection untuk menjaga tegangan baterai tetap pada batas aman
dengan menurunkan arus bias hingga < 0.1 µA. Dengan menggunakan fitur float
Voltage, temperature monitoring, minimum input Voltage dan under Voltage
protection pada sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta
memperpanjang umur baterai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai mampu terisi dengan minimum
daya 1,05 Watt saat satu sisi panel surya terpapar matahari, saat dua sisi panel surya
terpapar cahaya matahari 2,52 Watt dan maksimum daya 4,74 Watt saat tiga sisi panel
surya terpapar cahaya matahari. Satelit nano perlu menonaktifkan salah satu modul
saat minimum daya didapat. Sementara itu satelit mampu menyimpan daya 1,37 Watt
saat dua sisi panel surya bekerja dan 3,59 Watt saat kondisi maksimum.