"Manusia adalah makhluk beragama". Begitu kata para ilmuwan. memang itulah kenyataannya. Namun dan ini suatu kenyataan juga agama yang dianut oleh manusia tidak hanya satu. Ketika klaim kebenaran agama yang dianut seseorang atau sekelompok dihadapkan pada klaim kebenaran agama yang lain, tidak jarang timbul benturan, perselisihan, bahkan peperangan yang bernuansa agama. itulah konsekuensi logis memahami agama hanya berdasarkan pendekatan teologis. Oleh karena itu, agar fenomena keberagamaan manusia itu dapat melahirkan perdamaian dan persaudaraan, seyogianya setiap penganut agama memahami keyakinan agama yang lain melalui pendekatan sosiologis. Inilah salah satu nilai penting buku ini.
Buku ini berusaha mengungkap, secara konseptual, teori-teori sosiologis tentang agama, tentang kiat melakukan kajian terhadap agama dengan pendekatan sosiologis, juga tentang konsep kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Singkatnya, buku ini mencoba mengungkapkan bagaimana seseorang mengekspresikan keberagamaannya di hadapan panganut agama lain, tanpa ada benturan.
Buku ini sangat berguna bagi siapa saja yang berusaha memahami gejala agama-agama secara sosiologis, untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam wujud kerukunan antar umat beragama.Ketahuilah, kini berkembang suatu kesadaran bahwa salah satu upaya untuk menumbuhkan kerukunan hidup beragama adalah dengan memahami gejala keberagamaan manusia yang beragam, dan itu dapat dihampiri diantaranya melalui pendekatan sosiologi. inilah pentingnya disiplin ilmu sosiologi agama. Memiliki buku ini adalah langkah pembuka bagi tumbuhnya kerukunan umat beragama.