Buku kumpulan tulisan Aksin Wijaya, Nur Rif’ah Hasaniy, dan Tati Nur Pebiyanti ini berusaha menelaah fenomena tersebut dalam perspektif teologis, filosofis, dan sosiologis keindonesiaan. Tragedi keberislaman di tengah-tengah pandemi COVID-19 pun tak luput dari tilikan mereka. Hasil refleksi mereka menyegarkan kembali kesadaran kita akan model keberislaman yang santun, moderat, inklusif, pluralis, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Lewat buku ini, mereka seolah hendak mengatakan, kita boleh punya standar kebenaran dan keberislaman yang berbeda dengan yang lain, namun kita tak boleh mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.