Penerapan teknologi LTE belum merata di beberapa daerah, salah satunya di jalan tol Buah Batu-Pasteur Bandung. Pada area ini ada beberapa titik yang tidak tercakup dengan baik oleh eNodeB existing, sehingga mengakibatkan user yang melintasi area tersebut tidak bisa mengakses layanan jaringan LTE dengan kualitas yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan cara melakukan open new site, namun dalam pembangunan eNodeB membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama. Solusi lain yang dimiliki oleh jaringan LTE untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan perancangan jaringan LTE menggunakan relay node.
Sebelum melakukan perencanaan jaringan LTE menggunakan relay node dilakukan drive test untuk mengetahui nilai parameter RSRP dan SINR di jalan tol Buah Batu – Pasteur Bandung. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan jaringan LTE menggunakan relay node berdasarkan perhitungan capacity planning dan coverage planning. Jumlah relay node yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 8 relay node berdasarkan hasil perhitungan coverage planning.
Hasil perancangan jaringan LTE menggunakan relay node pada tugas akhir ini setelah dilakukan simulasi pada software Atoll 3.2.2 yaitu peningkatan nilai RSRP dari -95,57 dBm menjadi -66,25 dBm, peningkatan nilai SINR dari 7,75 dB menjadi 21,47 dB, dan persentase jumlah user rejected mengalami penurunan dari 47,50 % menjadi 0,40 %. Peningkatan RSRP, dan SINR, serta penurunan nilai user rejected telah sesuai dengan target dan standar operator XL.
Kata Kunci : Perancangan Jaringan, Long Term Evolution, Relay Node, Capacity Planning, Coverage Planning