Menghadapi buah hati memang ada seninya. Ada strateginya. Tidak cukup hanya niat baik untuk menjadikan mereka lebih baik. Niat yang baik tanpa disertai cara yang baik pun, tetap tak menuai kebaikan. Niat yang baik, memang sejatinya diikuti dengan cara yang baik.Begitu juga dalam pengasuhan buah hati. Kita sangat berharap agar mereka disiplin dalam kesehariannya. Kita sangat berharap agar mereka menjadi pribadi yang mandiri dalam beribadah. Kita sangat berharap agar mereka sigap dalam banyak hal. Kita sangat berharap agar mereka menjadi yang terbaik di kelasnya. Sayangnya, sebagai orangtua, kita sering kali terjebak. Terjebak pada ekspektasi. Sementara kita lupa dengan sentuhan-sentuhan kecil yang mampu menembus hati dan pikirannya. Kita lupa bahwa di dalam setiap diri manusia terdapat seonggok daging bernama hati. Bila kita mampu menyentuhnya dengan ramah, maka keberadaannya akan berpengaruh terhadap alam pikiran positif, bahkan akan berujung pada aksi. Aksi melakukan sesuatu, mengikuti intruksi, melaksanakan perintah, menunaikan keharusan, dan aksi-aksi lainnya. Pengasuhan itu tidak cukup hanya dengan coba-coba. Mengasuh tidak cukup hanya dengan mengadopsi warisan orangtua kita dalam menyikapi buah hati dengan segala dinamikanya.
Buku ini, akan membantu Anda tentang bagaimana “menaklukkan” anak agar mereka mau diajak bicara, mendengarkan, mengikuti arahan kita, dan memahami tentang apa yang kita mau.Tidak perlu hentakan nada bicara untuk mebuatnya berkata “iya”; tidak perlu menaikkan volume suara untuk memastikan mereka bersedia melakukan apa yang kita arahkan; dan tidak perlu ancaman untuk memastikan mereka melakukan sebuah keharusan. Semoga buku ini menjadi pilihan bacaan bergizi untuk menaikkan kapasitas kita sebagai orangtua bijak. Semoga pula, rangkaian tip dan trik yang ada di dalamnya, menjadi referensi berharga bagi kita untuk lebih efektif dalam menghadapi buah hati.