5G adalah generasi terbaru dari teknologi komunikasi yang sedang
dikembangkan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kelebihan 5G dari generasi
sebelumnya yaitu memiliki latensi yang minim dan kecepatan yang tinggi. Frekuensi
sub-6 GHz yang tergolong frekuensi yang mencakup banyak bands dari 5G. Dengan
rentang 2–6 GHz maka termasuk medium frekuensi yang dapat menjangkau area yang
luas dan kapasitas layer yang banyak. Penggunaan frekuensi 6 GHz pada simulasi ini
membutuhkan antena mikrostrip dengan susunan sistem MIMO agar mampu
meningkatkan kapasitas kanal yang bekerja dan bandwidth yang lebar.
Pada Tugas Akhir dilakukan perancangan antena mikrostrip dengan sistem
MIMO susunan 2×2 dengan 4 elemen. Patch yang akan digunakan berbentuk elliptical
dengan bahan Duroid 5880 yang memiliki ketebalan 1,575 mm dengan nilai dielektrik
2,2. Kelebihan Duroid 5880 mampu bekerja lebih stabil pada frekuensi yang tinggi
sehingga dapat menghasilkan nilai parameter terbaik. Parameter yang akan dianalisis
pada tugas akhir ini antara lain pola radiasi, polarisasi, gain, mutual coupling, return
loss dan koefisien korelasi serta bandwidth. Pengaruh lebar pemotong patch dan sudut
kemiringan juga akan diteliti.
Berdasarkan hasil simulasi dan perancangan yang telah dilakukan pada antena
MIMO 2×2 memiliki hasil gain maksimal sebesar 10,943 dBic dan gain minimalnya
adalah 10,781 dBic. Kemudian polarisasi yang didapat adalah circular dengan
bandwidth sebesar 391 – 394 MHz (5,845-6,242 GHz). Serta mutual coupling terbesar
adalah -27,346 dB dan terkecil -36,0124 dB. Nilai ECC dan return loss terbesar adalah
1,1048 ×10?4
dan -17,329 dB.
Kata Kunci: 5G, antena, MIMO, Mikrostrip.