Ketika menyaksikan Safira bunuh diri tepat di hadapannya, Hera terpaku, sementara semua orang di sekitar mereka berusaha menyelamatkan sepupunya itu. Di benaknya terus terngiang ucapan Safira sebelum melompat dari jembatan ke sungai yang mengalir deras. Dia bilang, semua ini salah Hera---Safira bunuh diri karena dirinya. Hera memutuskan pindah ke sekolah baru di kota yang berbeda untuk melupakan kematian Safira. Awalnya usahanya membuahkan hasil, tetapi sejak SMS aneh masuk ke ponselnya dan otomatis menginstall sebuah aplikasi bernama JanganDiklik, arwah Safira mendadak mulai menghantuinya---dan terus-menerus berusaha membunuhnya. Setelah berulang kali gagal membunuh Hera, arwah Safira mulai mengincar orang-orang di sekitar Hera, termasuk Max, si berandalan sekolah yang merupakan satu-satunya orang yang membela Hera ketika teman-temannya yang lain menyalahkan Hera atas semua kejadian aneh yang diperbuat Safira. Hera tidak ingin Max terluka gara-gara dirinya. Masalahnya, dia juga tidak tahu bagaimana mengembalikan arwah Safira ke tempat seharusnya…
Selling Point