Dalam tes potensi akademik pascasarjana, untuk soal verbal kita hanya diberi waktu mengerjakan 30 detik/soal dan untuk tes numerik serta penalaran kita diberi waktu 60 detik/soal. bagaimana mungkin ? untuk membaca soalnya saja kadang perlu waktu 30 detik, belum lagi jika harus melakukan hitung-hitungan yang rumit.
TPA bukanlah soal matematika, yang menuntut penguasaan banyak rumus dan kemampuan berhitung tingkat tinggi, tetapi ini murni soal logika dan penalaran. So, kerjakan TANPA RUMUS dan gunakan penalaran ketika menyelesaikan soal TPA. Metode ini pernah saya terapkan ketika menjalani TPA pascasarjana. Hasilnya cukup memuaskan, nilai subtes saya tembus 667.