Belajar merupakan proses penting dalam kehidupan manusia. Manusia adalah hasil pembelajaran lingkungan sekitarnya. Mengapa ? karena ketika manusia dilahirkan dia tidak mengetahui apapun. Pepatah tersebut benar sekali. Bayi menurut ilmu dengan bantuan mata , rasa, penciuman, dan pendengarannya. jika kemampouan tersebut dikelola dengan baik oleh murid-murid Anda akan memiliki kemampuan yang optimal dalam memaksimalkan potensi kemampuan linguistic, gerakan, perasaan, music, matematika, logika dan sebagainya.
Ketika seorang guru mengajar didepan kelas atau seorang ibu sedang mengajadara. tetunya seluruh indranya akan bekerja untuk menarik perhatian mereka. rasa ketertarikan anak akan mendorongnya untuk membuatnya belajar. Jika guru atau orang tua mengajarkan sesuatu kepada murid atau anaknya tetapi minim ekspresi, biasanya rasa ketertarikan anak tidak seantusias pada guru yang ekspresip ketika mengajar.
Di kelas, seorang guru harus berperan sebagai seorang actor sekaligus sutradara. Dia harus menyediakan berbagai alternative desain pembelajaran yang efektif untuk murid-muridnya. sama seperti kisah Tatto Chan ketika bertemu dengan kepala sekolah Tomoe Gakuen yang mau mendengarkan ceritanya dengan sabar dan penuh antusiasme hingga akhirnya Tatto Chan lelah bercerita. Atau seperti halnya bu Muslimah yang digambarkan dengan apik oleh Andrea Hirata dalam buku Laskar Pelangi, demikian pula dengan Bapak Julian Ichsan Balia yang menginspirasi.
Guru dan orang tua adalah dua pilar pembelajaran utama seorang anak. Mangapa ? Karena belajar bukanlah sebuah peristiwa tunggal; belajar adalah proses pemanfaatan sepanjang waktu. Pemanfaatan potensi otak. Karena itu peran guru dan orang tua amat penting karena keduanya juga merupakan kunci pembelajaran.