Pada tahun 2019 hingga 2021 Indonesia dilanda bencana alam yang cukup intens. Hal tersebut merupakan
dampak dari krisis iklim yang dipengaruhi oleh faktor alami ataupun kegiatan manusia. Salah satu peran penting
untuk memberikan berbagai informasi dan juga sebagai alat untuk aksi bagi aktivis-aktivis lingkungan dalam digital
activism ialah media sosial. Instagram menjadi platform aktivitas digital mengenai lingkungan, serta
menjadikannya salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis iklim. Hal ini
mampu memberikan perspektif bagi masyarakat bahwa adanya nilai kepercayaan yang dibangun oleh media
tersebut. Namun, dengan perspektif kebenarannya tentu saja menghadirkan pro dan kontra atas teks yang dibuat.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengupas sebuah teks serta makna yang diproduksi. Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dan metode analisis Teun A. Van Djik. Dalam proses analisi menganalisis 5
postingan instagram dari akun Instagram @greenpeaceid, mengenai krisi iklim yang terjadi salah satu judul nya
ialah “Langkah Luar Biasa Hadapi Krisis Iklim Dari Presiden Jokowi”, “Kalsel Kembali Terendam, Kerusakan
Ekologi Tak Kunjung Diredam”, “Rekap Bencana Awal Tahun 2021” dan “Adakah Peningkatan Komitmen Iklim
Dari Indonesia?”. Penelitian ini membahas bagaimana makna yang tersimpan dalam Kabar Iklim mengenai krisis
iklim, lalu penanganan pemerintah dan juga opini yang dibuat oleh @greenpeaceid. Media sosial @greenpeaceid
memiliki ideologi dalam memproduksi konten postingan dengan opini untuk mengkonstruksi khalayak dalam
upaya memberikan informasi, edukasi dan fakta apa yang terjadi dengan komit pemerintah. Dampak yang terjadi
pun berkaitan dengan konteks sosial dalam pemberitaan yang dibuat @greenpeaceid.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Konteks Sosial, Krisis Iklim, Penanganan Pemerintah, Instagram