Kenapa para pelaku perusahaan jasa konstruksi di Indonesia belum memiliki daya saing khusunya di luar negri ?apakah betul para pengusaha kita hanya mampu bersaing dipasar local ? peluang di bidang konstruksi semakin meningkat setiap tahunnya akan tetapi persaingan makin ketat khususnya pada era liberalisasi ekonomi. terutama setelah diberlakukan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). kita menyadari bahwa perusaaan jasa kontruksi di Indonesia belum semua mampu menghadapi perusahaan-perusahaan asing, khususnya pada proyek-proyek di sector migas dan kelistrikan.
Sebagian besar perusahaan jasa kontruksi nasional lebih mengejar sales turn over yang tinggi sebagai tanda bukti kinerja perusahaan itu berhasil. padahal indokator sukses perusahaan jasa kontruksi bukan hanya ditentukan oleh pencapaian profit yang optimal (total Sales) . Kinerja perusahaan jasa kontruksi yang baik dapat dilihat dari 4 key performace index (KPI) meliputi :
1. kemampuan perusahaan untuk mendapatkan profit (profitability); 2. kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang (growth); 3. kemampuan perusahaan untuk mempertahankan usahanya secara berkelanjutan (sustainability); dan 4. kemampuan perusahaan untuk bersaing pada tingkat nasional dan internasional (competitiveness).
Keempat KPI diatas dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami, lengkap, dengan CD berisikan program Knowladge based management system (KBMS). dengan program KBMS maka Anda dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai target usaha anda. setelah membaca isi buku dengan bantuan KBMS, anda akan mudah memecahkan permasalahan-permasalahan yang menghambat laju kinerja perusahaan anda.
siapa yang membutuhkan penjelasan dalam buku ini ? pelaku konstuksi seperti kontraktor, konsultan, pejabat pemerintah (pusat dan daerah) yang merencanakan dan menangani sarana infrastruktur/proyek-proyek, para mahasiswa/dosen teknik sipil dan arsitektur termasuk par peneliti di bidang konstruksi.