Tunarungu merupakan kaum yang rentan terhadap lemahnya ketahanan diri di lingkungan sosial. Sedangkan mereka sendiri juga merupakan bagian daripada makhluk sosial. Karena kekurangannya tersebut, kepercayaan diri para tunarungu menurun hingga adanya diskriminasi yang terjadi terhadap pengidapnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap ketahanan diri remaja tunarungu di SLB B Yakut Kota Purwokerto. Penelitian menggunakan asa kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat hubungan antar variabel dengan penggunaan pengujian statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aspek penyesuaian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan diri, hal tersebut dapat disimpulkan dari nilai t hitung (10,351) > t tabel (2,04227) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; (2) Aspek kerjasama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan diri, hal tersebut dapat disimpulkan dari nilai t hitung (4,241) > t tabel (2,04227) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; (3) Aspek persaingan memiliki nilai negatif dan signifikan terhadap ketahanan diri, hal tertsebut dapat disimpulkan dari nilai t hitung (-2,231) > t tabel (2,04227) dan nilai signifikansi 0,035 < 0,05; (4) Aspek pertentangan tidak berpengaruh terhadap ketahanan diri, hal tersebut dapat disimpulkan dari nilai t hitung (-1,984) < t tabel (2,04227) dan nilai signifikansi 0,058 > 0,05. Aspek yang mempengaruhi terhadap ketahanan diri adalah aspek penyesuaian dengan kemampuan mempengaruhi sebesar 82%. Penelitian ini penting untuk memberikan gambaran dalam meningkatkan ketahanan diri remaja tunarungu.
Kata Kunci: Interaksi Sosial, Ketahanan Diri, Remaja Tunarungu.
?