ABSTRAK
Sub-sektor Pariwisata, Restoran, dan Hotel mengalami pertumbuhan pesat dalam 4-5 tahun terakhir dan diproyeksi menjadi core economy Indonesia. Sehingga menjanjikan untuk diinvestasikan. Terdapat tiga perusahaan leading yan teindeks ISSI, yaitu KPIG, INPP, dan SHID.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi terhadap ketiga perusahaan dan menetukan posisi harga saham perusahaan apakah undevalue, overvalue, atau fairvalue, dan dijadikan sebagai salah satu dasar rekomendasi penentuan investasi.
Dilakukan tiga metode valuasi, yaitu Discounted Cash Flow dengan pendekatan Free Cash Flow to Firm (FCFF) dan Relative Valuation dengna pendekatan Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Dalam tiga skenario, yaitu skenario optimis, moderat, dan pesimis. Terhadap data historis laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2015-2019, sebagai dasar proyeksi tahun 2020-2024.
Hasil metode FCFF menunjukkan bahwa ketiga perusaahan berada pada posisi overvalue untuk semua skenario. Metode PER menunjukan hasil ketiga perusahaan berada pada posisi overvalue pada semua skenario. Metode PBV menunjukkan hasil ketiga perusahaan berada pada posisi undervalue pada ketiga skenario.
Dalam proses penelitian diimplementasikan pengetahuan mengenai pemilihan CAPEX rate untuk metode FCFF. Berdasarkan hasil yang didapat, peneliti menilai bahwa keputusan invertasi tidak bisa hanya didasarkan pada posisi harga saham dan perlu mempertimbangkan faktor lain, seperti selisih harga saham perusahaan di pasar dengan nilai wajar sahamnya.
Sehingga keputusan investasi yang direkomendasikan pada penelitian ini adalah membeli saham KPIG, menahan saham INPP, dan menjual saham SHID. Hasil proyeksi yang diberikan belum tentu dapat sangat akurat, oleh karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan data keungan dengan rentang waktu yang lebih lama. Dengan harapan dapat memberikan hasil valuasi yang lebih tepat.
Kata Kunci: Valuasi, DCF, FCFF, Relative Valuation, PER, PBV