Banyak sekali manusia yang kurang memperhatikan penggunaan listrik. Barang-barang elektronik yang dimiliki dibiarkan begitu saja ketika menyala, sehingga membuat penggunaan listrik akan semakin boros. Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementrian ESDM RI) kapasitas pembangkit listrik nasional pada bulan Juni 2020 mencapai 71 Giga Watt (GW). Angka ini naik 1,3 GW dibandingkan akhir tahun 2019 lalu sebesar 69,7 GW. Penggunaan listrik yang berlebihan, juga tidak baik bagi kehidupan serta lingkungan sekitar. Barang-barang elektronik akan semakin cepat rusak dan dapat menjadi overheat karena pemakaian yang terus menerus dan berlebihan.
Lampu merupakan salah satu barang elektronik yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dari masyarakat, menggunakan lampu disaat malam hari. Namun, ada juga yang tetap menyalakan sampai saat pagi hari, ataupun tanpa berhenti. Contohnya disaat ingin bepergian banyak masyarakat yang tetap menyalakan lampu hingga saat kembali ke rumahnya. Dengan itu, Smart Switch dipilih sebagai salah satu produk dari S-LUCY. Kegunaan Smart Switch ini sangat membantu dalam permasalahan ini, user dapat mengatur timer pada fitting lampu yang ada pada rumah user sesuai dengan keinginan pengguna, sehingga dapat menghemat listrik secara efektif.
Kinerja Smart Switch menerapkan sistem Internet of Things (IoT) agar lebih lebih efektif dan maksimal. Dengan menggabungkan konsep IoT, produk Smart Switch serta bantuan dari media website, dapat mempermudah user untuk mengendalikan atau mengatur dimanapun dan kapanpun dengan syarat harus terhubung ke koneksi internet. Produk S-LUCY Smart Switch ini sudah dapat dinyatakan berhasil setelah melakukan pengujian akurasi alat, pengujian utility serta pengujian Quality of Service (QoS), yaitu delay dan throughput. Hasil dari pengujian delay mempunyai rata-rata sebesar 58,19 ms, dan 1058,3 bps untuk nilai throughput.