Penelitian ini membahas tentang kebudayaan di Indonesia yang pada umumnya semua masyarakatnya masih mempertahankan budaya leluhur secara turun temurun. Salah satunya adalah masyarakat Kampun Budaya Sindang Barang di Kabupaten Bogor. Sampai saat ini, masyarakat Kampung Budaya masih menjalankan upacara Seren Taun setiap musim panen tiba hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang telah didapatkan pada tahun ini. Dalam upacara ini juga terdapat ritual yang sangat sakral bagi masyarakat yaitu Majikuen Pare, yang mana mengandung maknanya tersendiri dan juga menjadi salah satu bentuk komunikasi antara kokolot dan masyarakat dengan dewi yang memberi keberkahan.
Penelitian ini memahami tentang makna ritual Majiekeun Pare pada upacara Seren Taun di Kampung Budaya Sindang Barang. Penelitian in menggunakan metode studi etnografi komunikasi dalam penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif. Data diperoleh dari hasil wawancara, studi pustaka dan observasi. Kemudian hasil data dianalisis, penyajian data dalam uraian singkat, dan pengambilan kesimpulan.
Makna yang terkandung dalam Majiekeun Pare adalah bagaimana cara kita bersyukur atas hasil yang kita peroleh saat panen tahun ini dan juga bagaimana caranya kita mengatur persediaan yang kita miliki untuk setahun penuh sampai panen berikutnya.
Kata Kunci: Simbol, Majikeun Pare, Seren Taun, Ritual, Etnografi Komunikasi