Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi non-tunai (cashless) menggunakan QRIS. Penggunaan QRIS dianggap mampu mendorong berkembangnya transaksi non-tunai dan mendorong terjadinya pertumbungan dan perkembangan ekonomi Indonesia.
Penelitian yang dilakukan di Surakarta ini bertujuan untuk menguji konstruk Decompossed Theory of Planned Behavior, dengan hipotesis (1) apakah sikap berpengaruh terhadap niat, (2) apakah kesadaran, ketidakpastian, kesesuaian dan keunggulan relatif secara parsial berpengaruh terhadap sikap, (3) apakah norma sybyektif berpengaruh terhadap niat, (4) apakah kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh terhadap niat dan (5) apakah efikasi-diri dan ketersediaan fasilitas sumberdaya secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap kontrol perilaku yang diraskan.
Data dari 183 responden sampel yang berhasil dikumpulkan, diolah menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS – SEM). Uji reliabilitas dan uji validitas dilakukan sebelumnya dengan hasil reliabel dan valid. Uji reliabilitas menggunakan Cronbachs’ Alpha, rho_A dan Composite Reliavility, sementara uji validitas menggunakan kriteria Average Variance Extracted (AVE) dan HTMT. Peneliti juga melakukan uji koefisien determinasi (R2) dan uji model fit.
Hasil penelitian adalah pertama, niat (intention) masyarakat menggunakan QRIS dipengaruhi oleh sikap (attitude) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control); kedua, sikap (attitude) masyarakat dalam menggunakan QRIS sendiri dipengaruhi oleh ketidakpastian (uncertainty), kesesuaian (compatibility) keunggulan relatif (relative advantage) dan kesadaran (awareness); ketiga, norma subyektif (subjective norms) masyarakat pengguna QRIS dipengaruhi oleh keyakinan normatif (norms beliefs); keempat, kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control) masyarakat dalam menggunakan QRIS dipengaruhi oleh efikasi-diri (self-efficacy) dan ketersediaan fasilitas sumberdaya (facilitation conditions); dan kelima, niat (intention) masyarakat untuk menggunakan QRIS dijelaskan (determinated) oleh sikap (attitude) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control), namun tidak dipengaruhi oleh norma subjektif (subjective norms).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi Bank Indonesia terhadap penggunaan sistem layanan QRIS di Surakarta. Penelitian ini dapat dijadikan arahan dalam meningkatkan jumlah pengguna QRIS di Surakarta. Peningkatan jumlah pengguna QRIS ini sangat mendukung dalam terwujudnya target Bank Indonesia untuk menjadikan sistem pembayaran di Indonesia terintegrasi dengan baik.
Kata kunci: Cashless, QRIS, Decompossed Theory Of Planned Behavior