Kamu beneran yakin nih, akan menjalin hubungan serius dengan pria kayak Berlyn? Bukannya dia orang aneh? Gimana nggak aneh? Sekarang … cowok waras mana yang mau nikahi ncewek yang lagi hamil anak pria lain? Semalaikat-malaikatnya Berlyn, dia itu manusia juga. Ini nggak masuk akal, Rin! Nggak waras. Dan orang kayak gini yang akan kamu jadikan pendamping hidupmu nanti? Mikir dong, Rin, mikir! JLEB! Itulah kalimat yang selalu Orin dengar dari mulut pedas sahabatnya, Luna. Sepintas, tidak ada yang salah dengan ucapan Luna. Orin telanjur percaya seratus persen kepada Berlyn. Menjadikannya satu-satunya lelaki di dunia Orin yang sekarang. “Aku sudah investasi perasaan sebesar ini sama dia. Kalau ternyata dia nggak serius, aku bisa hancur,” pikir Orin yang ternyata mulai lelah dengan pikirannya sendiri.