Saya membenarkan film PBS yang diangkat dari novel Abidah ini menggambarkan realitas, karena dalam kenyataannya memang seperti itu. Membelenggu perempuan, ketinggalan zaman. Umat islam harus jujur dan mengakui selama ini memang ada tokoh agama atau ulama yang masih mengajarkan pandangan salah terhadap hak dan kewajiban kaum muslimah. Mushad Mulia, staf ahli kementrian Agama RI. Annisa dalam novel PBS memiliki karakter yang kuat untuk mewakili perjuangan kaum muslimah Indonesia modern yang masih terebelenggu oleh tradisi budaya dan praktik-praktik keagamaan yang kurang ramah terhadap eksistensi perempuan. Sahro Hr. Lock, pengajar Indonesia Komunitas Muslim Virginia, USA. Melaui tokoh annisa, Abidah berusaha melakukan pemberontakan terhadap ayat-ayat atau hadist-hadist yang dianggap misoginis atau membenci perempuan. Pemilihan karakter tokoh utama yang memiliki kepribadian kuat, cerdas, serrta kritis, ditambah anak seorang kyai, dianggap mempu mewakili perjuangan seorang muslimah dalam menegakan emansipasi pemikiran. Kartika Pamilia, (INPAS) Institut Pemikiran dan Peradaban Islam. Sorban yang dikenakan Annisa dalam film PBS, menjadi ikon besar bermakna dalam banyak hal. Dengan memakai sorban, Annisa mempertegas posisinya untuk tetap melawan dan mendobrak system sosial (simbolisasi) yang dibawa oleh sorban dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal Sastra, Adabiyyat, Vol,10. No.1, Juni 2011