Perjalanan menjadi dokter ternyata nggak segampang yang gue bayangkan. Setelah menjalani perkuliahan yang cukup panjang, akhirnya gue menjadi sarjana kedokteran. Hore? Enggak juga, karena status gue kemudian masih dokter muda yang harus menjalani koas ke rumah sakit A, B, C, D, sampai Z. Setelah melewati perjuangan hingga mati-matian, akhirnya gue menjadi dokter juga. Literally seorang dokter. Berjas putih dan selalu ngalungin stetoskop. Profesi yang selalu menjadi impian anak-anak TK saat ditanya sama guru. “Kamu mau jadi apa kalau sudah besar nanti?” “Jadi dokter, Bu Guru….” Sekarang gue udah jadi dokter. Namun perjalanan gue sampai di titik ini itu lebih terjal dari perjalanan Ninja Hatori saat mendakti gunung melewati lembah hingga bertualang ke samudra.