Buku ini akan mengulas secara komprehensif dari sudut pandang penelitian maupun pengelola jaringan mengenai pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) khususnya energi surya kedalam 8 Bab meliputi faktor kunci pertumbuhan EBT di Indonesia, karakteristik energi surya untuk optimalisasi perencanaan sistem, perkembangan terkini teknologi fotovoltaik, aturan dan standar terkait, konfigurasi sistem, integrasi PLTS pada sistem tenaga listrik, dan fenomena sistem yang terjadi akibat penetrasi PLTS dalam jumlah yang besar.
Faktor inisiasi kunci pertumbuhan EBT di Indonesia meliputi upaya bersama negara-negara dunia untuk penuruan emisi karbon, transisi menuju energi bersih, regulasi pemerintah pusat hingga daerah, perkembangan terkini fotovoltaik di berbagai negara, potensi energi di wilayah Indonesia, renewable energy certificates (RECs), sampai dengan kondisi grid parity. Energi surya memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi performa suatu sistem PLTS mulai dari orientasi sudut, spektrum radiasi, data dan pengukuran intensitas cahaya, peak sun hours, luminasi langit, shadding, losses hingga berbagai teknolgi konversi energi surya. PLTS secara sistem bekerja melalui dukungan komponen utama seperti modul fotovoltaik, inverter, baterai, solar charger controller (SCC), solar tracker dan sistem proteksi serta komponen pendukung seperti konstruksi, sistem monitoring, dan lightning detection system (LDS). Secara khusus teknologi fotovoltaik berkembang pesat hingga generasi ketiga dimana berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menurunkan losses melalui passivated emitter (PERC/PERT/PERL), bifacial, floating, dan interdigitated back contact (IBC). Fotovoltaik mulai dari proses produksi sampai dengan beroperasi tidak terlepas dari dukungan berbagai bentuk regulasi pemerintah, Standar Nasional Indonesia (SNI), aturan jaringan sistem tenaga listrik, aturan jaringan distribusi, SPLN, hingga berbagai acuan internasional yang mendukung. Konfigurasi sistem PLTS sangat beragam sesuai dengan kebutuhan, kapasitas dan lokasi pemasangan. Salah satu konfigurasi yang penting pada saat ini adalah konfigurasi on-grid dimana berbagai aspek mulai dari perencanaan sistem, fase integrasi, pemodelan sistem, isu stabilitas sistem, dampak tingginya penetrasi, hingga kebutuhan fleksibilitas sistem. Beberapa fenomena akibat penetrasi PLTS diantaranya adalah meningkatnya short circuit level, isu unit commitment, fast ramp rate, intermittent, duck curve, reverse power flow, hingga fenomena gerhana matahari.
Buku ini dapat dijadikan referensi yang kredibel bagi banyak pihak mulai dari mahasiswa perguruan tinggi sebagai bahan literatur dalam penyusunan skripsi, tesis atau disertasi, pemerintah sebagai pengambil keputusan dan pembuat regulasi, peneliti di bidang EBT khususnya teknologi fotovoltaik, masyarakat penggiat energi baru terbarukan, pengguna PLTS atap, serta semua pihak yang tertarik belajar mengenai sistem PLTS.