Situasi perekonomian global yang tidak menentu mendorong UMKM di Indonesia sebagai strategi untuk mewujudkan perekonomian negara yang inklusif dan berkelanjutan. UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian di Indonesia, namun permodalan menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio kinerja keuangan bank dan makroekonomi terhadap penyaluran kredit UMKM oleh bank BUMN di Indonesia untuk periode 2015-2019. Rasio kinerja keuangan bank merupakan faktor internal bank yang terdiri dari rasio likuiditas (LDR), solvabilitas (CAR), dan rentabilitas (ROA). Lalu makroekonomi merupakan faktor eksternal bank yang terdiri dari BI 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) dan Inflasi.
Sampel penelitian terdiri dari empat bank BUMN Indonesia, yaitu bank BRI, BNI, BTN, dan Mandiri dengan penentuan sampling total. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan setiap bank dalam situs resmi masing-masing bank BUMN. Kemudian metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan model fixed effect menggunakan aplikasi EViews.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial rasio likuiditas (LDR), rentabilitas (ROA), dan BI7DRR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM. Sedangkan, rasio solvabilitas (CAR) dan inflasi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM. Kemudian sesuai dengan uji-F simultan bahwa rasio kinerja keuangan bank dan makroekonomi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM oleh bank BUMN periode 2015-2019. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi bank dan debitur untuk mengambil keputusan dalam melakukan transaksi kredit UMKM di Indonesia.
Kata Kunci: Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), BI 7-Days (Reverse) Repo Rate (BI7DRR), Inflasi, dan Kredit UMKM