PT.XYZ memiliki proyek perluasan jaringan kabel fiber optic di indonesia dan salah satu proyek perluasan jaringan fiber optic atau FTTH (fiber to the home) berlokasi di jalan Sukapura Bojongsoang Bandung. Namun, proyek mengalami penundaan pekerjaan akibat adanya pandemi Covid-19 pada pekerjaan istalasi di lapangan. Proyek ini memiliki durasi normal 40 hari dengan total biaya sejumlah Rp 159.697.378. Akibat adanya Covid-19, instalasi tiang dan penarikan megalami penundaan pekerjaan selama 3 hari. Penundaan pekerjaan tersebut mengakibatkan pekerjaan proyek mengalami keterlambatan. Maka untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan percepatan jadwal proyek dengan mengunakan metode crashing dan analisa probabilitas penyelesain proyek menggunakan metode CPM-PERT. Percepatan durasi pada penelitian ini akan dilakukan dengan penambahan jumlah tenaga kerja sejumlah 3 orang untuk pekerjaan Jointing/ Penyambungan feeder dan 3 orang pada pekerjaan Instalasi ODP yang semulanya hanya dikerjakan 1 orang. Hasil penerapan percepatan proyek pada pengolahan data menunjukan proyek FTTH Jl. Sukapura dapat diselesaikan dalam 35 hari dengan total biaya yang tidak berubah Rp 159.697.378, hal ini disebabkan karena PT.XYZ harus membayar anggaran yang sama besar, ketika memperkerjakan 1 orang selama 4 hari bekerja, dan 4 orang selama 1 hari bekerja. Proyek FTTH Jl. Sukapura dianalisa menggunakan metode PERT-CPM untuk mengetahui probabilitas penyelesaian proyek sebelum dan sesudah diterapkanya percepatan. Maka diperoleh nilai probabilitas penyelesaian proyek sebelum diterapkanya percepatan proyek sebesar 40% dengan expected time 41 hari, dan nilai probabilitas penyelesaian proyek sesudah di terapkanya percepatan proyek 87,7% dengan expected time 36 hari.