Saat ini bangsa Indonesia tengah berada dalam suasana transisi yang penuh pertaruhan. Keberhasilan atau kegagalan dalam menyelesaikan krisis multiwajah akan menentukan nasib perjalanan bangsa ke depan. Berbagai masalah seperti masalah korupsi, kerusakan moral dan spiritual, pragmatisme perilaku politik, kemiskinan, pengangguran, konflik sosial, separatisme, kerusakan lingkungan, dan masalah-masalah nasional lainnya jika tidak mampu diselesaikan secara sungguh-sungguh sistematik, dan fundamental akan semakin memperparah krisis nasional. Dalam kondisi yang penuh pertaruhan ini kualitas pendidikan amat menentukan keberhasilan dalam mengarungi transisi. Peningkatan mutu bersifat dinamis, memiliki interaksi dengan berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan mutu pendidikan harus berlangsung secara terus-menerus dan terprogram secara sistematis dengan managemen yang kuat dan baik. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan mendapatkan prioritas pada kebijakan pembangunan nasional. Maka pendekatan kultural dan subtantif dalam peningkatan mutu mutlak diperlukan.