ABSTRAK
Di era modern ini interior semakin berkembang pesat sebagai penunjang fasilitas publik maupun penataan suatu ruang, salah satunya adalah gedung perkantoran. Saat ini sudah banyak perkantoran yang memperhatikan kondisi interiornya, karena secara tidak langsung interior sangat berpengaruh pada aktivitas dan kinerja pegawai atau orang-orang yang berkepentingan di kantor tersebut. Di perancangan ini akan di lakukan design pada salah satu kantor dinas pemerintahan yaitu kantor DISBUDPAR Kota Bandung yang berada di alamat Jalan JL.Ahmad Yani No.277, Babakan Surabaya, Kiaracondong, Cipahit, Kota Bandung, Jawa Barat. Adapun pengertian dari DISBUDPAR atau singkatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung itu sendiri adalah merupakan
lembaga tingkat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara kebudayaan serta pariwiwsata yang ada di Kota Bandung.
Perancangan pada kantor DISBUDPAR Kota Bandung ini, yaitu pemindahan bangunan lama ke bangunan baru yang lebih dapat mewadahi segala kegiatan dan perbaikan atau penambahan fasilitas terkait wisata dan budaya Kota Bandung. Maka harus ada perubahan dengan memperbaiki masalah-masalah yang ada pada bangunan tersebut yang membuat pegawainya merasa kurang nyaman untuk bekerja secara efektif. Dimana permasalahan yang ada pada kantor tersebut yaitu kurangnya ruangan yang luas dan tidak dapat memfasilitasi kegiatan yang ada.
Sirkulasi area kerja yang belum tertata dengan baik, yang menyebabkan aktivitas kerja karyawan tidak optimal dan efisien, Kenyamanan dalam ruang kerja masih belum maksimal seperti ruangan yang berdekatan satu sama lain yang menyebabkan ruang terasa sempit, dan tidak memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk bekerja dan sulit beraktivitas..
Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa kantor DISBUDPAR Kota Bandung membutuhkan pengembangan ruang kerja untuk serta ruang informasi masyarakat agar dapat mengoptimalkan kinerja dan memenuhi fasilitas pendukung lainnya dari segi interior ataupun media penunjang berjalannya aktivitas pada kantor DISBUDPAR Kota Bandung sebagai kenyamanan dalam melaksanakan tugas.
Perancangan DISBUDPAR Jota Bandung menggunakan pendekatan pada budaya kota Bandung serta daeri segi aktivitas yang ada dengan konsep yang modern sehingga menciptakan suasana yang tidak kaku. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dilakukan beberapa metode dalam perancangan, yaitu : 1) metode observasi / survey di lapangan, wawancara, dan studi literatur. 2) metode analisa berdasarkan data yang di dapat dari lapangan, analisa pada buku-buku, internet, serta referensi dari sumber lainnya. Metode tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam memecahkan permasalahan interior pada kantor DISBUDPAR Kota Bandung dengan hasil yang akurat, sehingga mendapatkan tujuan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan pada pengguna.
Kata kunci : pengembangan ruang kerja, pendekatan budaya, kebutuhan dan kenyamanan kinerja.
ABSTRACT
In this modern era, the interior is growing rapidly as a support for public facilities and the arrangement of a space, one of which is an office building. Currently, there are many offices that pay attention to the condition of the interior, because indirectly the interior greatly influences the activities and performance of employees or people with an interest in the office. In this design, the design will be carried out in one of the government offices, namely the Bandung City DISBUDPAR office located at the address Jalan JL. Ahmad Yani No.277, Babakan Surabaya, Kiaracondong, Cipahit, Bandung City, West Java. The meaning of DISBUDPAR or the abbreviation of the Bandung City Culture and Tourism Office itself is regional-level institutions that serve as elements of cultural and tourism organizer in the city of Bandung
The design of the DISBUDPAR office in Bandung City, namely moving the old building to a new building that can accommodate all activities and improvements or additional facilities related to tourism and culture of Bandung City. So there must be changes by fixing the problems that exist in the building that make employees feel uncomfortable to work effectively. Where the problems that exist in the office are the lack of a large space and cannot facilitate existing activities.
The circulation of the work area is not well organized, which causes employee work activities to be not optimal and efficient, comfort in the work space is still not optimal, such as rooms that are close to each other which cause space to feel cramped, and do not provide comfort for employees to work and have difficulty doing activities ..
Based on the above problems, it can be concluded that the DISBUDPAR Bandung office requires the development of workspaces for public information spaces in order to
optimize performance and fulfill other supporting facilities in terms of interiors or supporting media for the running of activities at the Bandung City DISBUDPAR office as a convenience in carrying out tasks. The design of DISBUDPAR Jota Bandung uses an approach to the culture of the city of Bandung and in terms of existing activities with a modern concept so as to create an atmosphere that is not rigid. To get maximum results, several methods are used in the design, namely: 1) field observation / survey methods, interviews, and literature studies. 2) analysis methods based on data obtained from the field, analysis on books, the internet, and references from other sources. This method aims to make it easier to solve interior problems at DISBUDPAR Bandung City offices with accurate results, so as to get the maximum goal according to the needs and comfort of the user.
Keywords: workspace development, cultural approach, performance needs and comfort