Gedung kesenian Rumentang siang merupakan bangunan heritage bergaya Artdeco di kota Bandung. Namun saat ini gedung tersebut kondisinya sudah tidak layak untuk sebuah gedung pertunjukan kesenian baik dari sisi kenyamanan dan tampilan interiornya. Permasalahan pada gedung ini terletak pada ruang auditorium yang sudah mengalami penurunan secara fisik dan akustik. Maka pendekatan yang akan digunakan adalah redesain interior dengan pendekatan ergonomi dan estetika. Redesain meliputi ruangan lobi, ruang pertunjukan dan panggung, ruang operator, ruang latihan, selasar, dan kantor pengelola. Hasil perancangan yang menggunakan konsep estetika Art Deco dan sudah mengikuti standar ergonomi (kenyamanan) sebuah gedung kesenian. Perancangan ini bisa dapat menambah sarana edukasi tentang seni pertunjukan.
Kata kunci: Interior, Art deco, Ergonomi