SMAN 1 Baleendah memiliki perpustakaan sebagai salah satu fasilitas prasarana yang menjadi pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah. Manajemen perpustakaan SMAN 1 Baleendah dalam pengelolaan data-datanya masih dilakukan dengan sistem yang manual dan tidak efisien, sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk mencatat data kegiatan transaksi di perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perpustakaan digital yang dapat digunakan untuk menyimpan data dan mengolah data transaksi di perpustakaan SMAN 1 Baleendah.
Perancangan perpustakaan digital ini menggunakan metode scrum. Tahapan pada metode ini dimulai dari penentuan tim scrum, lalu penentuan product backlog oleh product owner dan dilakukan sprint yang terbagi menjadi enam sprint. Fitur-fitur (product backlog) yang akan dibuat pada sistem ini adalah fitur master data, fitur kunjungan, fitur sirkulasi, fitur laporan, dan lain-lain. Pada akhir sprint, terdapat tahap inspeksi dan adaptasi pada sprint retrospective (kesempatan untuk memeriksa dan menyesuaikan prosesnya). Pemodelan sistem ini menggunakan melalui diagram Unified Modeling Language. Model sistem digambarkan ke dalam lima diagram di antaranya adalah ERD, Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
Setelah dilakukan pemodelan sistem, dilanjutkan dengan implementasi sistem. Pembuatan Fitur dilakukan sesuai dengan sprint planning. Setelah tahap implementasi, dilakukan pengujian sistem, dimulai dengan uji fungsionalitas sistem dan user acceptance test. Fitur-fitur yang telah dibuat berjalan dengan baik, dan sistem yang dirancang dapat diterima sesuai dengan kebutuhan user.
Hasil dari penelitian ini adalah perpustakaan digital SMAN 1 Baleendah. Manfaat dari perpustakaan digital ini adalah untuk membantu pihak perpustakaan dalam mendokumentasikan data-data perpustakaan. Dengan dibuatnya perpustakaan digital ini, akan mempermudah staf perpustakaan untuk menyimpan data perpustakaan dan mempermudah kegiatan sirkulasi sumber ajar. Staf perpustakaan juga dapat memantau peminjaman sumber ajar yang belum dikembalikan dan dapat diketahui data peminjam yang terlambat mengembalikan sumber ajar.