PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi dan jaringan yang sudah tersebar luas diwilayah Indonesia. Untuk melakukan tugasnya PT. XYZ dibantu dengan adanya anak perusahaan yaitu PT. ABC. PT ABC bertugas sebagai agen pembangunan, operasi dan pemeliharaan jaringan. Saat ini PT.ABC sedang melaksanakan proyek STTF (Shit To The Front) yaitu proyek penambahan jaringan FTTH (Fiber to the Home) pada daerah yang berpotensi memiliki demand pelanggan yang tinggi. Salah satu lokasi pengerjaan proyek STTF yaitu pada lokasi perumahan Indra Prahasta 2. Namun, saat ini proyek tersebut sedang mengalami penundaan pekerjaan akibat adanya bencana Covid-19 di Indonesia. Penundaan pengerjaan proyek dapat mengakibatkan potensi calon pelanggan akan memilih perusahaan lain yang menyediakan jasa serupa. Maka untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan percepatan jadwal proyek dengan mengunakan metode crashing dan analisis TCTO (Time Cost Trade Off). Percepatan durasi pada penelitian ini akan dilkakukan dengan alternatif penambahan 3 jam, 2 jam, 1 jam dan alternatif penambahan jumlah pekerja. Proyek ini memiliki durasi normal pengerjaan yaitu 55 hari kerja dengan total biaya Rp. 604.124.460. Hasil yang di dapatkan dari pengolahan data, pada alternatif penambahan 1 jam kerja lembur total durasi menjadi 54 hari kerja dengan total biaya proyek Rp. 605.734.138. Pada penambahan 2 jam kerja lembur, total durasi proyek dapat dipersingkat menjadi 54 hari dengan total biaya proyek menjadi Rp. 606.803.619. Dan untuk penambahan 3 jam lembur total durasi dapat dipersingkat menjadi 54 hari dengan total biaya Rp. 606.803.619. Sedangkan untuk penambahan jumlah pekerja, durasi pengerjaan proyek dapat dipersingkat menjadi 54 hari kerja dengan total biaya proyek Rp. 604.556.748.