Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah teknik transmisi
yang dapat menghemat bandwidth serta penggunaannya mampu mengurangi efek
negatif dari frequency selective fading. Untuk meningkatkan kapasitas maka
diusulkan sistem Low Density Signature Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (LDS OFDM) yang memungkinkan overloading factor lebih dari
100%. Overloading factor adalah rasio antara jumlah user (efektif) dibagi dengan
jumlah subcarrier.
Tugas Akhir ini menggabungkan teknik OFDM dengan LDS yang disebut
LDS-OFDM, karena overloading factor lebih dari 100% sehingga pada bagian
receiver perlu digunakan Multi User Detection (MUD). Tugas Akhir ini
menggunakan algoritma yaitu, Message Passing Algorithm (MPA). Sistem LDSOFDM dibandingkan dengan Multi carrier Code Division Multiple Access (MCCDMA) dan kedua sistem tersebut menggunakan salah satu teknik modulasi yang
sama, yaitu Quadrature phase shift keying (QPSK).
Hasil dari simulasi merupakan grafik Bit Error Rate (BER) terhadap Eb/No.
LDS-OFDM dibanding dengan MC-CDMA pada BER 10-4 memiliki hasil Eb/No
13,16 dB pada MC-CDMA dan 14 dB pada LDS-OFDM. Variasi overloading
factor lebih dari 100% pada BER 10-4
, overloading 100% membutuhkan Eb/No
14,64 dB, 17 dB pada overloading 133% dan pada overloading 200%
membutuhkan lebih dari 20 dB untuk mencapai BER 10-4
. Semakin besar nilai
overloading factor pada LDS-OFDM maka kinerja sistem tersebut menurun, karena
tidak maksimalnya penyebaran simbol ke subcarrier. Meningkatnya overloading
factor membuat data stream dari setiap user semakin banyak, sedangkan simbol
yang dapat dikirim ke subcarrier semakin rendah jumlahnya. Simulasi LDSOFDM tanpa menggunakan MPA hanya memiliki hasil BER 0,059 dengan Eb/No
20 dB, karena tidak terjadinya perulangan dan tidak ada pengkoreksian pada data
yang salah.
Kata Kunci: LDS-OFDM, MC-CDMA, MPA, BER, MUD.