Pada kesempatan kali ini tim ingin mewujudkan pengembangan
teknologi untuk daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang mana tim
memberi judul proposal “Sistem Pendeteksi Pencemaran Sungai Citarum
Terhadap Lahan Sawah Berbasis IoT”. Dalam perancangan yang dilakukan muncul ide awal dari sungai Citarum memiliki predikat sebagai salah satu tempat paling tercemar di Dunia. Keresahan terhadap sungai Citarum dimana tanah yang mulai erosi, adanya endapan menimbulkan banjir, pencemaran oleh ternak hewan, sampah
rumah tangga dan limbah pabrik. Berbagai senyawa beracun pun
muncul di daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang berdampak buruk pada masyarakat di 13 kabupaten/kota yang dilaluinya. Diantaranya
parameter yang akan diukur yaitu pH, suhu, dan kekeruhan air. Kasus
ini berdampak berat untuk kelangsungan lahan sawah yang berada di
sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Maka dari itu, tim memiliki solusi bagi para petani yang akan menggunakan sungai Citarum
yang tercemar untuk irigasi dan merekomendasi mutu kualitas air
baku irigasi. Dengan adanya pengukuran parameter bahan senyawa
kimia di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang mengandung racun yang berdampak pada kualitas tanaman padi dan tanah
lahan sawah. Hasil yang diharapkan alat memiliki kecerdasan memonitoring data hasil pengukuran, mengirim data hasil pengukuran,
dapat memberi pemberitahuan terkini kepada para petani terhadap
kualitas air untuk mengairi sawahnya.