Satelit Cubesat merupakan satelit berbentuk kubus dengan dimensi 10 cm × 10 cm × 10 cm untuk ukuran 1U. Cubesat dibuat dengan berbagai misi dan tujuan, salah satunya merupakan eksplorasi bumi. Ekplorasi bumi bertujuan untuk memantau dan memahami keadaan bumi seperti pamantauan penipisan atmosfer, polusi troposfer, pemantauan es laut dan lainnya. Frekuensi C-Band digunakan karena lebih tahan terhadap cuaca buruk, sehingga cocok untuk digunakan pada negara beriklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi. Sedangkan untuk X-Band dapat menyediakan bandwidth yang cukup lebar, sehingga mampu memfasilitasi kecepatan mengirim data yang tinggi. Pemilihan frekuensi berdasarkan alokasi frekuensi ITU region 3, dimana frekunsi 5,4 GHz dan frekuensi 8,1 GHz merupakan frekuensi yang dialokasikan untuk eksplorasi bumi.
Pada penelitian ini akan dirancang antena mikrostrip dual-band yang berpolarisasi linier dengan frekuensi kerja 5,4 GHz (C-Band) dan 8,1 GHz (X-Band). Penggunaan dual-band akan meningkatkan transmisi data, menghemat tempat dan biaya pembuatan serta fleksibel untuk dipakai diberbagai aplikasi komunikasi satelit. Antena miktrostrip ini berbentuk rectangular dengan slot sehingga patch terbelah menjadi patch bagian luar untuk meradiasikan pada frekuensi 5,4 GHz dan patch bagian dalam untuk meradiasikan 8,1 GHz. Teknik pencatuannya menggunakan proximity coupled, dengan bahan substrat Rogers Duroid RT 5880.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah antena dengan ukuran 30mm × 30mm sehingga fleksibel untuk digunakan pada cubesat yang memiliki dimensi kecil. Pada frekuensi 5,4 GHz memiliki bandwidth ?110 GHz dengan return loss ? ?10 dB dan gain sebesar ? 4,027.dBi. Pada frekuensi 8,1 GHz memiliki bandwidth ? 150 GHz dengan return loss ? ?10 dB dan gain ? 4,75. dBi.
Kata kunci: Antena Mikrostrip, Dual-band , Satelit Cubesat