Buku pelajaran merupakan salah satu penunjang kegiatan pendidikan di Indonesia. Kriteria penting dalam melakukan penyusunan buku pelajaran adalah aspek keterbacaan. Sayangnya, saat ini kemampuan siswa dalam menguasai bacaan atau kemampuan keterbacaan siswa masih berada pada tahap awal. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengukur tingkat kesukaran buku pelajaran yang digunakan di Sekolah Dasar. Salah satu pengukuran tingkat kesulitan bacaan yang banyak digunakan saat ini adalah Lexile Framework. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Lexile Framework untuk bacaan atau teks berbahasa Indonesia akan mendapatkan hasil yang lebih baik jika dilakukan pengembangan rumus kalibrasi logit khusus untuk teks Bahasa Indonesia dan diikuti dengan pembangunan korpus yang besar. Selain itu, belum adanya studi yang melakukan perbandingan antara penilaian ahli bahasa berdasarkan perkembangan kognitif anak dengan hasil pengukuran sistem yang menggunakan kosakata dan panjang kalimat sebagai ukuran tingkat kesukaran bacaan.