Dalam buku ini, Abrar bertutur dengan lugas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Agar tuturannya menjadi segar, dia kerap mengutip langsung berita-berita yang bisa mewakili jurnalisme yang dipraktikkan. Hal ini merupakan satu pertanda: dia tidak ingin khalayak membaca buku ini dengan kening yang berkerut. Tidak terlalu berlebih-lebihan kiranya bila buku ini perlu dibaca segenap insan media pers (baik wartawan muda maupun wartawan senior), para pengamat jurnalisme, dan para mahasiswa yang sedang menekuni jurnalisme.