Indonesia adalah salah satu negara yang sudah menetapkan standar TV digital yaitu Digital Video Broadcasting– Terrestrial (DVB-T). Namun, standar ini sudah dikembangkan kembali oleh European Telecommunications Standards Institute (ETSI) menjadi Digital Video Broadcasting Terrestrial–Second Generation (DVB-T2). Hal ini mengharuskan Indonesia juga melakukan migrasi ke DVB-T2 yang yang juga memerlukan evaluasi Bose, Chaudhuri, Hocquenghem (BCH) codes dalam memberikan siaran TV yang andal dan tahan terhadap error. Tugas Akhir ini melakukan studi pada BCH codes untuk DVB-T2 untuk mengetahui struktur BCH codes yang baik dan mengukur seberapa besar coding gain yang diperoleh.
Tugas Akhir ini mengevaluasi BCH codes dalam DVB-T2 dan membandingkannya dengan convolutional codes untuk mengukur gain yang diperoleh dari setiap codes. Tugas Akhir ini juga mengevaluasi kontribusi BCH codes sebagai outer coding dengan cara memasangkannya dengan inner coding berbeda, yaitu BCH-convolutional codes dan BCH-low density parity check (LDPC) codes, untuk
mengetahui inner coding yang paling sesuai dengan BCH codes. Selanjutnya, Tugas Akhir ini mengusulkan polinomial untuk BCH codes DVB-T2 dan membandingkan hasilnya dengan polinomial pada ETSI European Standard (EN) 302 755 untuk membantu implementasi di lapangan.
Hasil Tugas Akhir ini menemukan bahwa: (i) outer coding yang yang sesuai untuk aplikasi TV digital adalah BCH codes karena BCH codes mampu memperoleh memperolah coding gain yang besar pada coding rate tinggi, (ii) inner coding yang paling sesuai dengan BCH codes adalah LDPC codes karena memiliki kemampuan koreksi error yang kuat, (iii) usulan polinomial BCH codes untuk dipakai dalam
implementasi DVB-T2 di Indonesia memiliki performansi yang baik pada kanal AWGN dan model kanal DVB-T2 Indonesia. Hasil Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi dan membantu pengembangan dan implementasi TV digital Indonesia.