Rasio perbandingan jumlah wirausaha dan jumlah penduduk di Indonesia masih jauh dari standar rasio perbandingan di negara maju. Dengan jumlah wirausaha Indonesia hanya sebesar 3,1 % standarnya suatu negara maju memiliki jumlah wirausaha sebesar 14%, artinya memang percepatan peningkatan kualitas dan kuantitas wirausahawan perlu dilakukan di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang berpihak pada pengembangan budaya kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1995 seperti diadakannya Inkubator Bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan usaha baru yang ada di Indonesia agar dapat menjadi perusahaan besar yang berkelanjutan dan menghasilkan keuntungan.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi peranan dari Inkubator Bisnis dalam menciptakan inovasi berdasarkan perspektif Internal dari Inkubator khususnya Indigo Creative Nation. Identifikasi peranan tersebut dikelompokkan ke dalam 3 variabel. Variabel Pre Incubation meliputi kriteria, tahapan, jumlah pendaftar, target. Variabel Main Incubation meliputi aspek kegiatan utama, kegiatan pendukung, dan fasilitas yang disediakan. Variabel Post Incubation meliputi bukti, program yang tersedia, penggunaan fasilitas, target tenant yang bertahan, dampak.
Fenomena dalam penelitian ini dieksplorasi dengan metode kualitatif dan studi kasus. Teknik pengambilan data adalah dengan wawancara secara mendalam, dan pengumpulan data sekunder. Narasumber yang terlibat adalah Management Indigo. Narasumber diwawancara mengenai fase Pre-Incubation, Main-Incubation, dan Post-Incubation sebagai dampak dari proses inkubasi yang dapat membantu perkembangan para tenant.
Peranan Indigo dalam fase pre-incubation meliputi menetapkan kriteria Indigo yaitu melakukan dua pendekatan yaitu dari sisi founder dan produk. Tahapan yang terjadi yaitu startup mendaftar ke Indigo melalui website, on desk selection, dan pitching. Indigo tidak menentukan target secara spesifik berapa yang diinkubasi. Dalam fase main-incubation Indigo memiliki kegiatan utama berupa program pembelajaran, mentoring, coaching, seminar, dan workshop. Kegiatan pendukung seperti program pendanaan dan networking. Fasilitas yang disediakan di Indigo berupa fisik dan non fisik seperti working space, ruang konferensi, kantin, keamanan, perlengkapan kantor, perpustakaan, server, cloud, wifi, dan platform API. Dalam fase post-incubation Indigo memiliki bukti startup telah mengikuti program berupa matriks pencapaian dan berita acara di akhir. Program seminar dan workshop untuk alumni yang ada dengan menjadikan alumni sebagai expert mentor untuk membimbing dan memotivasi startup yang sedang diinkubasi. Indigo masih memberikan akses fasilitas fisik maupun non fisik setelah startup lulus di inkubasi tetapi tidak prioritas. Tidak ada target secara spesifik tetapi diharapkan seluruhnya atau minimal 80% dapat diserap pasar. Dampak yang dirasakan yaitu menambah produk bisnis digital Telkom dan membantu revenue bagi Telkom.
Hasil penelitian ini diharapkan dengan diketahuinya peranan inkubator bisnis dalam fase pre-incubation, main-incubation dan post incubation dapat menjadi bahan pembelajaran dalam mengembangkan peranan mengelola inkubator bisnis.
Kata Kunci: Inkubator bisnis, layanan inkubator, pengaruh inkubator, wirausaha terdidik