Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimal. Namun, perusahaan tidak selalu mendapatkan laba yang baik, ada kalanya perusahaan mengalami penurunan kondisi keuangan. Financial distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami penurunan kondisi keuangan perusahaan yang dapat mengakibatkan kebangkrutan. Financial distress juga didefinisikan sebagai situasi perusahaan memiliki masalah pada likuiditas yang parah. Perusahaan yang sedang mengalami kondisi financial distress dan tidak segera diatasi dapat mengakibatkan kebangkrutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh rasio likuiditas, sales growth, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independent, komite audit dan dewan direksi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kemungkinan terjadinya financial distress pada perusahaan sektor pertambangan dan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2018.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel yang diperoleh sebanyak 70 dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis survival. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunaka software IBM SPSS Statistic versi 23.
Berdasarkan hasil penelitian, rasio likuiditas, sales growth, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independent, komite audit dan dewan direksi secara simultan berpengaruh terhadap financial distress. Secara parsial, rasio likuiditas dan komite audit berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap financial distress. Sales growth, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel yang tidak terdapat pada penelitian ini, dan melakukan perluasan objek penelitian. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam pengambilan keputusan.