Abstrak
Going concern adalah asumsi akuntansi yang memperkirakan suatu entitas bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Prediksi kelangsungan usaha suatu entitas yang tertuang dalam opini audit going concern menjadi perhatian utama bagi auditor dan shareholder. Karena opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan opini audit going concern melalui beberapa faktor yaitu, size perusahaan, financial distress, strategi emisi saham, dan opinion shopping. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji dan memberikan bukti empiris pengaruh size perusahaan, financial distress, strategi emisi saham, dan opinion shopping baik secara simultan maupun parsial.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perdagangan wholesale dan retail trade yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia periode 2007-2011. Sebanyak 10 sampel perusahaan diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dan dependen digunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel size perusahaan, financial distress, strategi emisi saham dan opinion shopping berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern (p-value 0.000 < 0.05). Secara parsial variabel size perusahaan dengan arah koefisien negatif dan strategi emisi saham dengan arah koefisien positif berpengaruh signifikan dengan penerimaan opini audit going concern. sedangkan variabel lain dalam penelitian ini, financial distress dan opinion shopping tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Kata kunci: Opini audit going concern, size perusahaan, financial distress, strategi emisi saham, dan opinion shopping