Industri alas kaki merupakan salah satu sub-fesyen yang sedang mengalami peningkatan tren pesat di Indonesia. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kementerian Perindustrian, untuk sektor alas kaki, didapatkan bahwa Indonesia telah berhasil menempati posisi ke-5 sebagai eksportir di dunia setelah Tiongkok, India, Vietnam, dan Brasil, dengan pangsa pasar internasional yang mencapai 4.6%. Inskres merupakan sebuah bisnis sepatu kulit premium yang sedang mencoba memasuki pasar tersebut. Namun, Inskres memiliki kendala dalam memenuhi demand dikarenakan keterbatasan vendor dalam memenuhi pesanan karena vendor juga memproduksi sepatu untuk perusahaan lain selain Inskres. Salah satu permasalahan lainnya adalah sistem pemesanan yang masih bersifat manual dengan hanya menggunakan Whatsapp. Sistem eksisting ternyata berpengaruh terhadap kapasitas perusahaan yang hanya mampu melakukan proses penjualan produk dalam jumlah terbatas. Untuk mengantisipasi peningkatan penjualan di masa depan, Inskres membutuhkan sebuah pengembangan untuk bisa mengekspansi secara efisien serta mencapai tujuan tersebut. Dalam membangun bisnis ini, sebuah studi penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis sepatu serta perancangan website layak. Menggunakan studi literatur dan wawancara sebagai metode pengumpulan data, studi kelayakan dilakukan pada aspek pasar, teknis, dan keuangan dari pendirian bisnis sepatu kulit premium Inskres selama 5 tahun sebagai periode penghitungan. Bisnis disimpulkan layak karena dalam aspek keuangan dengan total biaya proyek pada nilai Rp265.416.683 dengan menghitung IRR yang 32.65% menggunakan MARR sama dengan 9,85%, dan perkiraan Payback Period dari Inskres adalah 3 tahun 6 bulan. Sementara itu, hasil dari jumlah NPV dari investasi ini adalah Rp392.585.471.
Kata kunci: Analisis Kelayakan, Perancangan Website, NPV, IRR, PBP, Inskres