Art therapy adalah sebuah teknik terapi dengan menggunakan media seni, proses kreatif, dan hasil dari seni untuk mengeksplorasi perasaan, meningkatkan kesadaran diri, mengontrol perilaku, mengembangkan kemampuan sosial, dan meningkatkan penghargaan diri. Dalam melakukan art therapy dibutuhkan komunikasi antarpribadi antaa guru dan murid, Komunikasi antarpribadi menjadi faktor keberahasilan dalam suatu komunikasi termasuk komunikasi antarpribadi antara guru dan anak dengan disabilitas dalam latihan seni di komunitas seni. Tanpa adanya komunikasi yang baik antara guru dan anak dengan disabilitas, maka kegiatan latihan seni dalam komunitas seni tidak akan berjalan lancar karena terdapat banyak hambatan. Hal tersebut berpengaruh dalam memberikan pelatihan seni kepada anak dengan disabilitas. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas komunikasi antarpribadi guru dan anak dengan disabilitas pada art therapy di kelompok seni di Bandung. Untuk itu dibutuhkan upaya dalam memberikan efektivitas komunikasi antarpribadi guru dan anak dengan disabilitas yang meliputi keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap postive, dan juga keseteraan. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatiif dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara terhadap empat orang informan yaitu dua orang guru, satu orang orang tua anak dengan disabilitas, dan satu orang ketua yayasan. Hasil penelititan menunjukkan keefektivan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh guru dan anak dengan disabilitas pada saat latihan seni.