Literasi keuangan dan inklusi keuangan tidak muncul dengan sendirinya, tetapi berdasarkan masalah-masalah keuangan yang muncul dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan literasi keuangan memfasilitasi penggunaan produk secara efektif dan membantu pelaku usaha mengembangkan keterampilan dan produk keuangan terbaik sesuai dengan kebutuhan, kondisi tersebut sebagai syarat untuk meningkatkan inklusi keuangan. Dari pernyataan tersebut dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat literasi keuangan masyarakat Provinsi DKI Jakarta terhadap minat penggunaan uang elektronik berbasis chip dan untuk mengetahui pengaruh tingkat inklusi keuangan masyarakat Provinsi DKI Jakarta terhadap minat penggunaan uang elektronik berbasis chip. Variabel dalam penelitian ini yaitu Literasi Keuangan (X1), Inklusi Keuangan (X2), dan Minat Penggunaan Uang Elektronik Berbasis Chip (Y).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner terhadap 400 responden masyarakat usia produktif di Provinsi DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan memiliki beberapa pernyataan dengan skala likert. Dalam menjelaskan hasil penelitian, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap minat penggunaan uang elektronik berbasis chip secara parsial dan secara simultan berdasarkan uji hipotesis t.
Kata Kunci: Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Minat, Uang Elektronik, Uang Elektronik Berbasis Chip.