ABSTRAK
Sampah merupakan salah salah satu permasalahan umum yang ada sejak dahulu hingga sekarang. Peningkatan jumlah penduduk memiliki volume yang juga sebanding dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Permasalahan sampah yang saat ini terjadi di Indonesia bukanlah sekedar permasalahan dibidang lingkungan saja, tetapi permasalahan sampah sudah menjadi masalah sosial yang dapat menimbulkan konflik bagi masyarakat. Produksi sampah yang terus menerus mengalami kenaikan menyebabkan Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan upaya dalam menerapkan program kebersihan yang dinamakan Program Sabilulungan Bersih atau yang lebih dikenal dengan Kampung Saber. Desa Kutawaringin merupakan salah satu desa yang ikut serta melaksanakan program Saber. Namun, dalam pelaksanaannya, tentu memiliki beberapa hambatan yang dapat menjadi masalah dalam penerapan Kampung Saber tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan ecopreneur pada penerapan program sabilulungan bersih di Desa Kutawaringin berdasarkan kesadaran masyarakat, pengetahuan masyarakat, dan dukungan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan dan menggambarkan realita dibalik fenomena secara mendalam. Teknik pengambilan data adalah dengan melakukan wawancara. Narasumber yang terlibat sebanyak 3 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapat dari hasil wawancara, ditemukan bahwa hambatan ecopreneur yang terdiri dari aspek Lack of Awareness, Lack of Knowledge, dan Government Constraints diidentifikasi terdapat pada penerapan program kampung saber di Kutawaringin. Pada akhirnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan para ecopreneur dan pengelola kampung saber dalam pelaksanaan program.
Kata Kunci : Hambatan, sampah, kualitatif, sabilulungan bersih, ecopreneur.